Sabtu, 06 September 2014

AMARAH

saat sang mentari duduk menyapa hati
semua terasa damai dalam hidup
pelukan hangatnya terasa mengharumkan jiwa ini
menyapa dalam kata tanpa suara
              ketika sang mentari mulai meninggi
              panasnya mulai menyayat hati
              tak mampu diredam
              dah kita kan merasa sakitnya
kesetiaanku, pengorbananku kau anggap apa
kau buat ku terluka dan kau buatku merintih
kau duakan semua rasaku untukmu
dan kini kau mengharapkan ku kebali (kata sang mentari)
           jalan hidup tak selamanya lurus
           bagaimana diri kita menyikapinya
           saling intropeksi diri dan sabar
           agar hidup kita semakin benar
maaf.....
mungkin ini bukan jalanku
mungkin ini bukan hidupku
dan jangan sesali yang telah terjadi
engkau mungkin bukan tulang rusuku
yang selama ini aku cari
jika aku memaksakannya
untuk menjadikan tulang rusuku
makanya sakitnya di bawah tulang rusuk itu